Tuesday, December 30, 2008

nephews... nephews...

libur2 kaya sekarang ini *jujur* aku habiskan untuk berkontemplasi. kenapa? karena aku tidak mau hanya memanfaatkan waktu dengan "bengong" saja, tapi yang aku ingin, semuanya lebih bermakna dan bermanfaat, terlebih sekarang ini liburan dan itu berpotensi untuk terjadinya "penggunaan waktu yang sia-sia".


kontemplasiku yang pertama adalah tentang keluarga. hiruk-pikuk para orang tua di keluarga ku ini sudah mulai terasa, karena mereka akan mempersiapan acara aqiqah-an untuk ponakanku yang ke-10, yang lahir kedunia ini 2 bulan yang lalu. hasil kontemplasiku adalah, aku adalah seorang tante yang mempunyai 11 ponakan!
aku pertegas lagi,
AKU ADALAH SEORANG TANTE YANG MEMPUNYAI 11 PONAKAN!

pastinya aku tidak bisa menahan laju perkembangan jumlah anggota keluargaku yang satu itu dengan pangkat "ponakan" itu, karena sekali lagi itu adalah monopoli kakak-kakakku.

tapi, kok yang kurasakan bukan itu ya?

aku lebih merasa aku adalah seorang anak yang mempunyai 11 adik
(yng ini ga usah dipertegas deh,)

kepalaku pusing. mereka begitu ceria, melangkah kesana kemari sambil bercanda memegang mainannya masing-masing. dan aku, selalu senantiasa bertugas sebagai "security" bagi mereka. terkadang aku berat melakukannya, tapi anjuran mamaku mengatakan "Ti... atuh lamun aya adina teh mantuan ngasuh..." -- Ti, kalau ada adenya tuh bantuin ngasuh...--

tuh, kan, mamaku saja menyebut mereka "adik"
huaaaa... mama...

they're not your children, mom!
i'm your last child, who born from you!

pastinya, saat ini aku harus lebih menjaga sikap, karena ada 11 orang yang siap2 menjadi "supersponge", bakal menyerap, dan cenderung meniru perilaku lingkungannya, termasuk aku. maka saat ini akulah yang harus menjaga sikap. aku harus terampil mengasuh mereka, menuntun dan membimbing mereka, dan juga aku pun turut andil dalam proses perkembangan mereka menjadi individu yang seperti apa setelah mereka besar nanti.

pokoknya saat ini,,ga ada waktu buat mengeluh, itulah kesimpulan dari kontemplasiku ini.
mereka sebenarnya adalah belahan jiwaku, soulmateku, dan cahaya bagi kehidupanku.

mereka yg dulu,
ku ciumi pipinya, ku cubiti pipinya, ku ganti popoknya, ku ajak bercanda, ku ajarkan cara membaca huruf arab, sampai kuajak mengobrol soal pengetahuan umum dan menonton acara pertandingan sepak bola bersama.

itulah ponakanku.
cahaya hatiku.

check it out!

Tuesday, December 30, 2008

nephews... nephews...

libur2 kaya sekarang ini *jujur* aku habiskan untuk berkontemplasi. kenapa? karena aku tidak mau hanya memanfaatkan waktu dengan "bengong" saja, tapi yang aku ingin, semuanya lebih bermakna dan bermanfaat, terlebih sekarang ini liburan dan itu berpotensi untuk terjadinya "penggunaan waktu yang sia-sia".


kontemplasiku yang pertama adalah tentang keluarga. hiruk-pikuk para orang tua di keluarga ku ini sudah mulai terasa, karena mereka akan mempersiapan acara aqiqah-an untuk ponakanku yang ke-10, yang lahir kedunia ini 2 bulan yang lalu. hasil kontemplasiku adalah, aku adalah seorang tante yang mempunyai 11 ponakan!
aku pertegas lagi,
AKU ADALAH SEORANG TANTE YANG MEMPUNYAI 11 PONAKAN!

pastinya aku tidak bisa menahan laju perkembangan jumlah anggota keluargaku yang satu itu dengan pangkat "ponakan" itu, karena sekali lagi itu adalah monopoli kakak-kakakku.

tapi, kok yang kurasakan bukan itu ya?

aku lebih merasa aku adalah seorang anak yang mempunyai 11 adik
(yng ini ga usah dipertegas deh,)

kepalaku pusing. mereka begitu ceria, melangkah kesana kemari sambil bercanda memegang mainannya masing-masing. dan aku, selalu senantiasa bertugas sebagai "security" bagi mereka. terkadang aku berat melakukannya, tapi anjuran mamaku mengatakan "Ti... atuh lamun aya adina teh mantuan ngasuh..." -- Ti, kalau ada adenya tuh bantuin ngasuh...--

tuh, kan, mamaku saja menyebut mereka "adik"
huaaaa... mama...

they're not your children, mom!
i'm your last child, who born from you!

pastinya, saat ini aku harus lebih menjaga sikap, karena ada 11 orang yang siap2 menjadi "supersponge", bakal menyerap, dan cenderung meniru perilaku lingkungannya, termasuk aku. maka saat ini akulah yang harus menjaga sikap. aku harus terampil mengasuh mereka, menuntun dan membimbing mereka, dan juga aku pun turut andil dalam proses perkembangan mereka menjadi individu yang seperti apa setelah mereka besar nanti.

pokoknya saat ini,,ga ada waktu buat mengeluh, itulah kesimpulan dari kontemplasiku ini.
mereka sebenarnya adalah belahan jiwaku, soulmateku, dan cahaya bagi kehidupanku.

mereka yg dulu,
ku ciumi pipinya, ku cubiti pipinya, ku ganti popoknya, ku ajak bercanda, ku ajarkan cara membaca huruf arab, sampai kuajak mengobrol soal pengetahuan umum dan menonton acara pertandingan sepak bola bersama.

itulah ponakanku.
cahaya hatiku.