Tuesday, May 05, 2009

hal yang membuatku bangga menjadi orang sunda

beberapa hari yang lalu saya membaca satu tabloid, dan terhenti melihat satu iklan produk ini :


Gak tanggung-tanggung, Sony Ericsson langsung memasukan 2 seri ponselnya dengan fitur Bahasa Jawa dan Sunda. Dua seri ponsel itu adalah seri W302 dan S302 yang sudah diluncurkan sejak akhir tahun 2008 lalu, tetapi kini di-upgrade dengan fitur bahasa sunda dan jawa.

Menurut Djunadi Satrio, Head of Marketing Sony Ericsson Indonesia, tim Sony Ericsson memerlukan waktu satu tahun untuk mempersiapkan fitur bahasa Jawa dan Sunda sebelum akhirnya diluncurkan melalui kedua ponsel ini. Tak semua istilah diterjemahkan ke dalam bahasa daerah ini, selain tak ada padanannya, beberapa istilah yang sudah familiar, seperti bluetooth dan download dipertahankan dengan bahasa aslinya.

Untuk mempersiapkan bahasa yang benar dalam ponsel ini, seperti dikutip Warta Kota, Sony Ericsson meminta bantuan ahli bahasa dari UGM dan UI. Pihak Sony Ericsson mengklaim sebagai produsen ponsel pertama yang membuat ponsel dengan bahasa Sunda dan Jawa. Untuk ke depannya, ponsel-ponsel keluaran Sony Ericsson akan dilengkapi pula dengan kedua bahasa ini.

Ponsel W302 Walkman® memiliki spesifikasi kamera 2 MP, radio FM, TrackID™, dan Memory Stick Micro (M2) 512 MB dibanderol dengan harga Rp 1.500.000. Sementara untuk ponsel S302 Snapshot mengunggulkan kamera 2 MP yang dilengkapi dengan memori internal 20 MB dan dukungan memori eksternal Memory Stick Micro™ (M2™), Photo Light dan Photo Fix dipasarkan dengan harga Rp 1.400.000.


Gusti!! aya hape nu nganggoan basa sunda! hihihi...

saya sampai tertawa, tapi dengan ekspresi senang tentunya.
jadi, disini saya ga maksud buat ngiklan, tapi sebagai orang sunda, tentu senang dong dengan hadirnya produk ini!

mama, mama, abdi hoyong hape nu eta, nu basa sundaan tea!!

haha ;-D

iiih, ga kompak deh..!

tapi, kalo kita keliatan kompaaaaak banget, mungkin bisa jadi nantinya kita bakalan dicap- salah lagi..

hahaha, itulah dilema kita sebagai pengurus Rohis.
eh, eh, kok gitu sih..?? [halaaaah, nah ateu jelas kieu abdi]

tapi yaa realitanya, kadang lebih banyak merasa ga kompaknya. ujung-ujungnya misskomunikasi gitu deh. sebetulnya ini terlihat wajar, karena sebagai organisasi besaaar [hehe, lebay] kami tak luput dari hal tersebut. tapi, dari hati seorang anggota rohis yang paling dalam seperti diriku, [hiks,] kadang itu semua membuatku bingung...

contoh kasusnya nih, pada suatu hari jumat saya--dan teman2 perempuan saya anggota rohis akhwat kls XI-- bingung sebingung-bingungnya liat masjid sudah ramai, persis setelah sholat jumat. waduh2, ada apaaa gerangan?? yang bikin bingung, saya dan salah satu teman saya didatengin [waduh, serem amat yak bahasanya] sama Ibu kesayangan kita, ibu pembina rohis beliau bertanya dengan raut muka bingung "ini ada acara apa di rohis??"
usut punya usut, ternyata ada alumni yang mengadakan acara nomat--singkatan dari nonton bermanfaat--. kebingungan Ibu pembina rohis tak sampai disitu saja, saya pun diberi perintah untuk memanggil mas'ul rohis dan alumni yang dianggap sebagai koordinator acaraini. setelah kita bicara panjang lebar, barulah kita sepakat acara tersebut bisa dilanjutkan. hags hags hags, rumit juga yaa. saya pun selaku anggota rohis akhwat suka merasa kurang dikomunikasiin gitu sama anggota rohis ikhwan. dan, kalimat terakhir yang saya sebutkan tadilah akar masalahnya.

tuh, kan?

jadi sampai sekarang, saya merasa antara anggota rohis ikhwan-akhwat ga kompak gitu loh. kata kakak2 yg lebih senior sih, itu mah masalah klasik. hehe. tapi kan teteuup gitu. kalo diinget-inget, peristiwa kita (anggota rohis akhwat) didatengin sama Ibu pembina, dan kita ditanya ini itu, udah sering banget. tapi yang disayangkan adalaaaaah kita tidak bisa menjawab dengan penuh keyakinan karena satu : kita belum paham. kita belum dikasih tahu sama yang ikhwan. mentok2nya jawaban kita kayak gitu. haha. beribu maaf ku hanturkan padamu, Ibu pembina!


yaaa. kemudian saya berfikir bahwa mungkin para anggota rohis ikhwan merasa mampu meng-handle dulu semua hal, baru setelah itu jika merasa perlu bantuan mengkomunikasikannya ke yang akhwat. hmmm,, gitu ya?? apakah benaarr??

upss, apa ada yang salah ya dari tulisanku ini? insyaAllah sih tidak. yang namanya blog kan tempatnya curhaaat, trus kan isi curhatan kan yang kaya giniiii... iiihh,, kammuuu,,, [naon ci??]

ayolah kawan, masa kepengurusan kita tinggal sedikit lagi,! ayo kita bekerja lebih keras, membangun pondasi demi bangunan Rohis Al-Jihad yang kokoh dan tak goyah oleh godaan... hiyaaaatt... [jurus apa ni ya?]

takbir, !!

Allaaahuakbaar!!!!

check it out!

Tuesday, May 05, 2009

hal yang membuatku bangga menjadi orang sunda

beberapa hari yang lalu saya membaca satu tabloid, dan terhenti melihat satu iklan produk ini :


Gak tanggung-tanggung, Sony Ericsson langsung memasukan 2 seri ponselnya dengan fitur Bahasa Jawa dan Sunda. Dua seri ponsel itu adalah seri W302 dan S302 yang sudah diluncurkan sejak akhir tahun 2008 lalu, tetapi kini di-upgrade dengan fitur bahasa sunda dan jawa.

Menurut Djunadi Satrio, Head of Marketing Sony Ericsson Indonesia, tim Sony Ericsson memerlukan waktu satu tahun untuk mempersiapkan fitur bahasa Jawa dan Sunda sebelum akhirnya diluncurkan melalui kedua ponsel ini. Tak semua istilah diterjemahkan ke dalam bahasa daerah ini, selain tak ada padanannya, beberapa istilah yang sudah familiar, seperti bluetooth dan download dipertahankan dengan bahasa aslinya.

Untuk mempersiapkan bahasa yang benar dalam ponsel ini, seperti dikutip Warta Kota, Sony Ericsson meminta bantuan ahli bahasa dari UGM dan UI. Pihak Sony Ericsson mengklaim sebagai produsen ponsel pertama yang membuat ponsel dengan bahasa Sunda dan Jawa. Untuk ke depannya, ponsel-ponsel keluaran Sony Ericsson akan dilengkapi pula dengan kedua bahasa ini.

Ponsel W302 Walkman® memiliki spesifikasi kamera 2 MP, radio FM, TrackID™, dan Memory Stick Micro (M2) 512 MB dibanderol dengan harga Rp 1.500.000. Sementara untuk ponsel S302 Snapshot mengunggulkan kamera 2 MP yang dilengkapi dengan memori internal 20 MB dan dukungan memori eksternal Memory Stick Micro™ (M2™), Photo Light dan Photo Fix dipasarkan dengan harga Rp 1.400.000.


Gusti!! aya hape nu nganggoan basa sunda! hihihi...

saya sampai tertawa, tapi dengan ekspresi senang tentunya.
jadi, disini saya ga maksud buat ngiklan, tapi sebagai orang sunda, tentu senang dong dengan hadirnya produk ini!

mama, mama, abdi hoyong hape nu eta, nu basa sundaan tea!!

haha ;-D

iiih, ga kompak deh..!

tapi, kalo kita keliatan kompaaaaak banget, mungkin bisa jadi nantinya kita bakalan dicap- salah lagi..

hahaha, itulah dilema kita sebagai pengurus Rohis.
eh, eh, kok gitu sih..?? [halaaaah, nah ateu jelas kieu abdi]

tapi yaa realitanya, kadang lebih banyak merasa ga kompaknya. ujung-ujungnya misskomunikasi gitu deh. sebetulnya ini terlihat wajar, karena sebagai organisasi besaaar [hehe, lebay] kami tak luput dari hal tersebut. tapi, dari hati seorang anggota rohis yang paling dalam seperti diriku, [hiks,] kadang itu semua membuatku bingung...

contoh kasusnya nih, pada suatu hari jumat saya--dan teman2 perempuan saya anggota rohis akhwat kls XI-- bingung sebingung-bingungnya liat masjid sudah ramai, persis setelah sholat jumat. waduh2, ada apaaa gerangan?? yang bikin bingung, saya dan salah satu teman saya didatengin [waduh, serem amat yak bahasanya] sama Ibu kesayangan kita, ibu pembina rohis beliau bertanya dengan raut muka bingung "ini ada acara apa di rohis??"
usut punya usut, ternyata ada alumni yang mengadakan acara nomat--singkatan dari nonton bermanfaat--. kebingungan Ibu pembina rohis tak sampai disitu saja, saya pun diberi perintah untuk memanggil mas'ul rohis dan alumni yang dianggap sebagai koordinator acaraini. setelah kita bicara panjang lebar, barulah kita sepakat acara tersebut bisa dilanjutkan. hags hags hags, rumit juga yaa. saya pun selaku anggota rohis akhwat suka merasa kurang dikomunikasiin gitu sama anggota rohis ikhwan. dan, kalimat terakhir yang saya sebutkan tadilah akar masalahnya.

tuh, kan?

jadi sampai sekarang, saya merasa antara anggota rohis ikhwan-akhwat ga kompak gitu loh. kata kakak2 yg lebih senior sih, itu mah masalah klasik. hehe. tapi kan teteuup gitu. kalo diinget-inget, peristiwa kita (anggota rohis akhwat) didatengin sama Ibu pembina, dan kita ditanya ini itu, udah sering banget. tapi yang disayangkan adalaaaaah kita tidak bisa menjawab dengan penuh keyakinan karena satu : kita belum paham. kita belum dikasih tahu sama yang ikhwan. mentok2nya jawaban kita kayak gitu. haha. beribu maaf ku hanturkan padamu, Ibu pembina!


yaaa. kemudian saya berfikir bahwa mungkin para anggota rohis ikhwan merasa mampu meng-handle dulu semua hal, baru setelah itu jika merasa perlu bantuan mengkomunikasikannya ke yang akhwat. hmmm,, gitu ya?? apakah benaarr??

upss, apa ada yang salah ya dari tulisanku ini? insyaAllah sih tidak. yang namanya blog kan tempatnya curhaaat, trus kan isi curhatan kan yang kaya giniiii... iiihh,, kammuuu,,, [naon ci??]

ayolah kawan, masa kepengurusan kita tinggal sedikit lagi,! ayo kita bekerja lebih keras, membangun pondasi demi bangunan Rohis Al-Jihad yang kokoh dan tak goyah oleh godaan... hiyaaaatt... [jurus apa ni ya?]

takbir, !!

Allaaahuakbaar!!!!