Tuesday, February 10, 2009

kami dirundung dilema, kawan (ekstrakurikuler Seni SMAN 1 Parung)

Kawan,
kini kami sungguh seperti memakan buah simalakama.
bertindak serba bimbang, melawan serba galau.

ceritanya, kami tahun ini bertekad untuk mengadakan PENSI. Justru, kami harus mengadakan hal ini karena program ini diadakan 2 tahun sekali disekolah kami dan PENSI terakhir diadakan pada masa OSIS tahun ajaran 2006-2007 . So, kami selaku OSIS tahun ajaran 2008-2009 pasti dong kebagian ngadain PENSI lagi.

kegiatan ini sudah tercantum di program kerja OSIS.
sudah ditandatangani oleh Kepala Sekolah, otomatis disetujui dong kalau setahun ini kami selaku OSIS bakalan mennyelenggarakan kegiatan ini.

tapi, masalahnya,
tiba2 kami terhadang oleh sesuatu...

suatu hari kami, panitia inti PENSI dari anak Seni membawa proposal dengan raut wajah yakin. di proses ratifikasi inilah, kami dihadang.

"hhhm,, saya ga bisa menandatangani ini kalau kalian mengharuskan meminta donasi ke perusahaan," ucap bu Kepala Sekolah
"tapi bu, kan program ini sudah jadi program tahunan OSIS, dan dana yang kami butuhkan sangat banyak.jadi, kami ingin mengajukan proposal kepada perusahaan supaya mereka mensponsori kami,"
"tidak, saya tidak bisa menandatangan proposal untuk diajukan ke perusahaan swasta per tanggal 1 Januari 2009. itu sudah ada peraturannya. saya bisa dibawa ke pengadilan nanti," lanjut beliau.
"peraturan apa, bu?" kami bertanya2
"iya, undang2 itu. saya tidak bisa membiarkan kalian mengajukan proposal ke perusahaan. emangnya siapa sih yang akan mensponsori kalian"
"eeuu.. rencananya kita mau ngajuin ke te*******, trus kaya sekolah lain itu ngajuin ke f**** t**, mereka ngasih nya besar koq, bisa sampai 20 jutaan,"lanjut Endar, salah satu 'dedengkot' ekskul seni.
"alah, merea tuh bukan mensponsori, mereka tuh jualan produk. saya tuh ga suka yang kaya begitu-begitu"
"......" (speechless)
"saya tuh udah berpengalaman ngadain ini. anak2 tuh persis kaya kamu gini, ngotot ngadain. akhirnya saya setujui. tapi ya gitu, akhirnya sekolah nombokin banyak,karena pemasukan dari penjualan tiket juga ga cukup. yang hadir juga sedikit. jadi saya ragu kalau mengadakan acara ini lagi."

begitulah.
selanjutnya kita terus mencoba untuk persuasif. kita sampai bawa2 kertas coret2an buat ngitung berapa pengeluaran kita. huh... cape sendiri jadinya.

dan, pada kesimpulannya adalah...
"saya ngusulin sih kamu bikin semacam tabungan gitu, pintakan setiap siswa, dalam waktu 3 bulan, kamu bisa lah dapet 10 juta". bu Kepsek menambahkan.
"tapi ,, awalnya kita ga boleh bu narikin dari siswa,"
"boleh, boleh. gapapa."


bisa dibayangin,kan? program ini dibiayai oleh siswa!
kita bingung, karena sepertinya sekolah tidak mensupport.
bagaimana ini?
ada yang bisa memberi saran?
kami sangat ingin mengadakan PENSI...

check it out!

Tuesday, February 10, 2009

kami dirundung dilema, kawan (ekstrakurikuler Seni SMAN 1 Parung)

Kawan,
kini kami sungguh seperti memakan buah simalakama.
bertindak serba bimbang, melawan serba galau.

ceritanya, kami tahun ini bertekad untuk mengadakan PENSI. Justru, kami harus mengadakan hal ini karena program ini diadakan 2 tahun sekali disekolah kami dan PENSI terakhir diadakan pada masa OSIS tahun ajaran 2006-2007 . So, kami selaku OSIS tahun ajaran 2008-2009 pasti dong kebagian ngadain PENSI lagi.

kegiatan ini sudah tercantum di program kerja OSIS.
sudah ditandatangani oleh Kepala Sekolah, otomatis disetujui dong kalau setahun ini kami selaku OSIS bakalan mennyelenggarakan kegiatan ini.

tapi, masalahnya,
tiba2 kami terhadang oleh sesuatu...

suatu hari kami, panitia inti PENSI dari anak Seni membawa proposal dengan raut wajah yakin. di proses ratifikasi inilah, kami dihadang.

"hhhm,, saya ga bisa menandatangani ini kalau kalian mengharuskan meminta donasi ke perusahaan," ucap bu Kepala Sekolah
"tapi bu, kan program ini sudah jadi program tahunan OSIS, dan dana yang kami butuhkan sangat banyak.jadi, kami ingin mengajukan proposal kepada perusahaan supaya mereka mensponsori kami,"
"tidak, saya tidak bisa menandatangan proposal untuk diajukan ke perusahaan swasta per tanggal 1 Januari 2009. itu sudah ada peraturannya. saya bisa dibawa ke pengadilan nanti," lanjut beliau.
"peraturan apa, bu?" kami bertanya2
"iya, undang2 itu. saya tidak bisa membiarkan kalian mengajukan proposal ke perusahaan. emangnya siapa sih yang akan mensponsori kalian"
"eeuu.. rencananya kita mau ngajuin ke te*******, trus kaya sekolah lain itu ngajuin ke f**** t**, mereka ngasih nya besar koq, bisa sampai 20 jutaan,"lanjut Endar, salah satu 'dedengkot' ekskul seni.
"alah, merea tuh bukan mensponsori, mereka tuh jualan produk. saya tuh ga suka yang kaya begitu-begitu"
"......" (speechless)
"saya tuh udah berpengalaman ngadain ini. anak2 tuh persis kaya kamu gini, ngotot ngadain. akhirnya saya setujui. tapi ya gitu, akhirnya sekolah nombokin banyak,karena pemasukan dari penjualan tiket juga ga cukup. yang hadir juga sedikit. jadi saya ragu kalau mengadakan acara ini lagi."

begitulah.
selanjutnya kita terus mencoba untuk persuasif. kita sampai bawa2 kertas coret2an buat ngitung berapa pengeluaran kita. huh... cape sendiri jadinya.

dan, pada kesimpulannya adalah...
"saya ngusulin sih kamu bikin semacam tabungan gitu, pintakan setiap siswa, dalam waktu 3 bulan, kamu bisa lah dapet 10 juta". bu Kepsek menambahkan.
"tapi ,, awalnya kita ga boleh bu narikin dari siswa,"
"boleh, boleh. gapapa."


bisa dibayangin,kan? program ini dibiayai oleh siswa!
kita bingung, karena sepertinya sekolah tidak mensupport.
bagaimana ini?
ada yang bisa memberi saran?
kami sangat ingin mengadakan PENSI...